Besok, Aliansi Pemuda Jeneponto Gelar Aksi Unjuk Rasa Desak APH Periksa Kades Palajau, Ini Tuntutannya

JENEPONTO - Senin besok, 16 Januari 2023, Aliansi Pemuda Jeneponto, akan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bidang Peternakan, kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan di depan Kantor Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan.

Tepantau, pendemo yang mengatasnamakan dirinya dari Aliansi Pemuda Jeneponto itu, tengah melakukan rapat konsolidasi di salah satu rumah warga di Kecamatan Tamalatea, Minggu (15/01/2023). 

Baca juga: Muktamar IV Wahdah Islamiyah Hasilkan Rekomendasi, Mulai dari Isu Palestina hingga Presidential Threshold

Edi Subarga selaku Jenderal lapangan mengatakan, aksi unjuk rasa ini dilakukan meminta pembuktian bantuan ternak sapi yang mati secara misterius. 

"Misteriusnya disini karena para pihak yang teribat tidak bisa memperlihatkan bukti-bukti dokumen dari puluhan sapi yang meninggal itu, " katanya.

Baca juga: Sekretaris Jenderal KLHK Lantik Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup

Selain itu, Edi juga herankan kenapa anggaran cair 100℅ sebesar kurang lebih Rp1, 1 miliar. Sedangkan, Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) hanya 59 ekor. Yang sebenarnya 150 ekor sapi.

Olehnya itu, demonstran mendesak Kepolisian Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan untuk mencari tahu kebenaran sapi yang mati di Desa Palajau, Kelurahan Tolo' dan Kelurahan Balang Toa.

Baca juga: Kemenag Lantik Pengurus FKPP Bantaeng

"Kami mendesak pihak penegak hukum dalam hal ini Tipikor Polres Jeneponto untuk memeriksa Kepala Desa Palajau dalam keterlibatannya pada kelompok penerima ternak sapi, " tegas Edi.

Dia juga meminta Bidang Peternakan untuk menunjukkan dokumentasi, waktu, tanggal dan tempat sapi yang mati tersebut beserta data herteknya.
Dan mendesak pihak BPBD Jeneponto untuk memperlihatkan SKKH dan SKLB sehingga anggaran bisa di cairkan 100℅. sebagai persyaratan. 

Baca juga: GenBI UINAM Gelar Gebyar "The Rise of Millenials: Creative, Innovative, and Productive in Works

"Kami meminta pihak BPBD untuk memperlihatkan bukti pemeriksaan hewan dan nama Dokter yang memberikan SKKH dan SKLB, " pintanya.

Tak hanya itu, demonstran juga meminta transparansi ketua kelompok Baju Ati', terkait bukti penerimaan sapi di Desa Palajau, Kecamatan Arungkeke. 

Baca juga: Dorong Hilirisasi Industri, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Nikel Morut

"Ketika aksi kami ini tidak diindahkan, maka kami akan menggelar aksi jilid II yang lebih besar lagi, " pungkasnya. 

Sekedar diketahui, bantuan ternak sapi itu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Jeneponto selaku penyedia barang sebanyak 150 ekor sapi untuk bantuan para korban bencana banjir bandang di Kabupaten Jeneponto pada 2019 lalu. 

Adapun total anggaran yang digunakan sebesar Rp.1, 160 miliar dari dana Hibah 2021.

Penulis: Syamsir