JENEPONTO, SULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jeneponto sukses menggelar debat publik pertama antar pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati pada Pilkada serentak tahun 2024.
Debat terbuka oleh ke empat paslon bupati dan wakil bupati Jeneponto ini, berlangsung di lantai 2 Hotel Four Point Makassar, Minggu (03/11/2024).
Ke empat pasangan calon itu, yakni.
Baca juga:
Mang Udin: Soal Anies Baswedan
|
1.Efendi Al Qadri Mulyadi - Andri Suryana Arief Bulu, tengline ENERGI BARU.
2. H. Paris Yasir - Islam Iskandar, tegline PASMI.
3. H. Muhammad Sarif - Moch. Noer Alim Qalbi, tegline KITA BERSAMA.
4.Syamsudin Karlos - Syafruddin Nurdin, tegline KABARBAIK BARAKKA.
Ketua KPU Jeneponto, Asming Syarif mengatakan, seksenya proses debat publik pertama ini tidak lepas dari kerjasama dan kolaborasi yang sudah terbangun dengan baik antar pemerintah daerah, pihak keamanan TNI dan Polri serta seseluruh masyarakat.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berhentilah Memecah Bela Bangsa
|
"Kami menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada bapak Kapolda Sulsel yang sempat hadir membersamai proses tahapan debat pertama ini dan memberikan semangat kepada jajaran Polres termasuk semangat bagi kami semua, " katanya.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada bapak Kapolres Jeneponto beserta seluruh jajaran yang begitu proaktif menjaga ketertiban dan keamanan selama berlangsungnya debat publik terbuka ini.
"Kami juga menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada pemda Jeneponto yang telah memberikan support yang luar biasa terhadap pelaksanaan debat publik pertama ini dan seluruh simpatisan masing-masing paslon karena tidak membuat kegaduhan dan tidak menimbulkan konflik antar sesama simpatisan, " cetusnya.
"Alhamdulillah, selama berlangsungnya debat ini semua berjalan dengan lancar, aman, tertib damai dan tetap kondusif, " sambung Asming.
Menurutnya, ini adalah sebuah prestasi dan practice menunjukkan kedewasaan berpolitik dalam menghadapi pilkada serentak tahun 2024 ini.
Meski demikian, Asming berharap semoga selama proses tahapan kampanye dan proses pemungutan suara hingga sampai selesai tahapan pilkada ini tetap memperlihatkan kedewasaan, tetap menjaga kerukunan supaya melahirkan pilkada aman dan damai.
"Beda pilihan itu hal yang wajar. Sebab, perbedaan itu adalah rahmat dari Tuhan. Indahnya kebersamaan, itu justru adanya perbedaan. Nah ini yang harus diyakini dan dilakukan oleh masing-masing simpatisan, " harapnya.
Tak sampai disitu, Asming juga butuh, bantuan dari Tim LO dan ketua-ketua Tim dari pasangan calon agar dapat mendorong tahapan kampanye damai sampai selesai perhitungan suara, pungkasnya.